Oleh : Pirman Bahagia
Para muadzin (pengumandang adzan) sering
dinilai sebelah mata oleh berbagai kalangan. Mereka sering diposisikan
sebagai kelas dua jika di banding pengurus masjid atau tokoh masyarakat
setempat. Padahal, para pengumandang adzan memiliki kedudukan yang
tinggi dalam penilaian Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam.
Berikut ini beberapa keutamaan
pengumandang adzan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Setara dengan Pahala Shaf Pertama
Disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari
dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Jika manusia mengetahui (keutamaan) shaf pertama dan
adzan, dan mereka tidak bisa mendapatkannya melainkan dengan undian,
pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapatkan
kemuliaannya).”
Kedudukan yang Mulia
Disebutkan dalam al-Adzkar,
Imam an-Nawawi menukil satu riwayat mulia yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa sallam bersabda, “Para muadzin adalah orang-orang yang paling
mulia derajatnya di Hari Kiamat.”
Seluruh Makhluk menjadi Saksi
“Tidaklah terdengar suara muadzin oleh
jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari
Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada
Hari Kiamat.”
Saking mulianya para muadzin ini, para
ulama membahasnya panjang lebar dan membandingkan kedudukan muadzin dan
para imam shalat. sebagian ulama mengatakan, kedudukan keduanya
sederajat. Sebagian lainnya meninggikan kedudukan para imam. Sebagian
lainnya lagi lebih mengunggulkan para muadzin. Dan yang terakhir,
disarankan bagi seseorang yang mampu menjadi imam lebih memilih menjadi
imam, dan jika tidak, mereka dianjurkan untuk menjadi muadzin.
Betapa mulia para muadzin ini. Mereka terjaga dan bangun lebih awal untuk membangunkan kaum Muslimin. Jika pun sebagian mereka ada yang mendapat imbalan duniawi, sungguh derajat akhirat lebih mulia dari segala takaran dunia.
Sebagai penutup, amat penting kiranya
bagi calon mertua untuk menyeleksi calon menantu laki-lakinya kelak.
Jika ia bisa mengumandang adzan, letakkan pada posisi dipertimbangkan.
Andai terbiasa adzan, jangan segan untuk memilihnya. Dan jika tidak
pernah adzan dengan alasan sibuk bekerja, pertimbangkanlah baik-baik.
Tidak ada komentar
Posting Komentar