https://neosaipresscenter.com/video-testimoni/

28/11/15

Semakin Banyak Dosa, Semakin Lupa

Oleh : Dewa Eka Prayoga "Karena dunia ini hanya numpang lewat, maka pastikan kita persiapkan bekal akhirat...." Sebelum Saya... thumbnail 1 summary
http://catatansunardi.blogspot.co.id/2015/11/semakin-banyak-dosa-semakin-lupa_28.html
Oleh : Dewa Eka Prayoga

"Karena dunia ini hanya numpang lewat, maka pastikan kita persiapkan bekal akhirat...."

Sebelum Saya lanjutkan komitmen Saya 'One Day One Post" di Facebook ini, Saya ingin ucapkan terimakasih kepada kawan-kawan yang telah mendoakan Saya di status sebelumnya. Semoga kebaikan kembali pada yang mendoakan. aamiin..

Sejujurnya Saya tidak ingin mengatakan ini. Namun, Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua. aamiiin....

Sejak kecil, Saya memiliki impian untuk bisa menjadi seorang Hafidz Qur'an. Alhasil, dari usia 11 tahun, Saya mulai gemar menghafal Al-Qur'an surat demi surat, juz demi juz.

Alhamdulillah... Allah izinkan dan berikan kemudahan. Lingkungan pesantren Saya sangat mendukung tercapainya cita-cita tersebut.

Kelas 1 SMP, Saya diwajibkan hafal juz 30 plus surat-surat pilihan, seperti Yasin, Al-Waqi'ah, dan Al-Mulk.

Kelas 2 SMP, Saya diwajibkan hafal juz 29 dan surat-surat lainnya, seperti Al-Kahfi, Ar-Rohman, dan Al-Jumu'ah.

Kelas 3 SMP, Saya diwajibkan hafal juz 28 dan 27, serta potongan surat-surat panjang dalam Al-Qur'an.

...dan Saya bersyukur akan hal itu.

Semenjak masuk SMA, impian besar itu masih ada. Namun, lingkungan tidak terlalu mendukung seperti saat SMP. Karena Saya aktif di berbagai oraganisasi di sekolah dan mulai 'bandel', hafalan Saya bukannya bertambah, eh malah suka lupa dengan surat-surat yang sudah dihafal sebelumnya. Allah...

Apalagi pas masuk Kuliah, seperti yang mungkin kawan-kawan tahu, Saya kuliah sambil kerja. Aktivitas padat banget. Belum lagi kalau banyak tugas kampus dan job-job tambahan di tempat kerjaan. Huffh....

Alhasil, semua itu hanyalah alasan.

Dan sekarang, saat Saya mulai disibukkan dengan urusan bisnis, kalau Saya nggak cepat-cepat sadar dan nggak merasa "digampar", mungkin akan terus begini...

"Semakin banyak Dosa, semakin Lupa..."

Sedangkan yang namanya impian, ditetapkan untuk dicapai, bukan diabaikan. Apalagi ini berhubungan dengan bekal Akhirat. Bukan hanya berkahnya di akhirat nanti, tapi Al-Qur'an akan menjaga kita di setiap aktivitas di dunia...

Saat Saya menulis ini, Saya jadi teringat pesan salah seorang ustadz yang juga seorang pengusaha + HAFIDZ, ia bepesan...

"Kalau ingin sukses di dunia dan akhirat, serta urusan bisnisnya senantiasa dimudahkan oleh-Nya, JAGA AL-QUR'AN..."

Jleb!

Pesan tersebut 'nusuk' banget ke Saya. Terlebih ketika itu Saya nanya "apa rahasia suksesnya kok bisnisnya banyak dan omzetnya miliaran per bulan?"

Saya kira yang bakalan muncul di jawabannya adalah sekumpulan strategi bisnis dan trik-trik marketing tertentu, eh nggak.... T_T

Saya semakin yakin...

Bahwa tujuan menjadi pengusaha, saat mereka FREEDOM, adalah untuk melakuka banyak KEBAIKAN sebagai bekal akhirat nanti.

Namun, jangan nunggu freedom baru melakukan kebaikan tersebut, lakukanlah sekarang juga...

Status ini bukan untuk Anda... bukan untuk orang di luar sana... melainkan untuk diri Saya sendiri, sebagai pengingat disaat Saya 'futur' dan mulai disibukkan dengan kesibukan duniawi yang nggak dibawa mati

Semoga tulisan singkat ini memberikan inspirasi buat kawan-kawan Pengusaha Indonesia yang berjuang bukan hanya karena uang semata, melainkan untuk dapatkan ridho lillahi ta'ala. aamiin...


Sumber : fbDewaEkaPrayoga

11/11/15

Faedah Bersikap Ikhlas

Oleh Kazuhana El Ratna Mida Memiliki sikap ikhlas sangatlah dianjurkan dalam agama islam. Di mana sikap ikhlas adalah salah satu ... thumbnail 1 summary

Oleh Kazuhana El Ratna Mida
Memiliki sikap ikhlas sangatlah dianjurkan dalam agama islam. Di mana sikap ikhlas adalah salah satu sikap terpuji yang dicintai Tuhan. Dengan ikhlas apa yang kita lakukan terasa ringan. Tidak ada beban ingin ini itu atau semisal membantu karena ingin mendapat sanjungan dan lain sebagainya.

Ikhlas adalah penentu dari amal yang telah kita lakukan, akan diterima atau ditolak amal kita oleh Allah. Amal tanpa ikhlas bagaikan kelapa tak berisi, raga tanpa nyawa, pohon tanpa isi. Kenapa karena itu hanya suatu perbuatan yang sia-sia jika tanpa menerapkan ikhlas pada diri kita.

Banyak hal yang kita lakukan jika tanpa keikhlasan akan menjadi percuma. Misalnya saja kita melakukan salat, namun kita tak ikhlas melakukan semua agar dibilang si A itu rajin ibadah. Maka salat yang kita lakukan pun sia-sia, hanya berakhir seperti seorang yang tengah berolahraga tanpa hasil yang patut dinikmati nantinya.
Ada lima aspek ikhlas yaitu:
  1. Ikhlas dalam arti pemurnian agama dari agama-agama lain.
  2. Ikhlas dalam arti pemurnian ajaran agama dari hawa nafsu dan bid’ah.
  3. Ikhlas dalam arti pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi.
  4. Ikhlas dalam arti pemurnian dalam ucapan dari kata-kata tidak berguna, kata-kata batil dan kata-kata bualan.
  5. Ikhlas dalam arti pemurnian akhlak dengan mengikuti apa yang diridai Allah swt.
Jadi, ikhlas sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri kita. Karena dengan ikhlas akan mengantarkan pada pencapaian ilmu yang paling tinggi serta jati diri manusia.

Lalu apa pengertian ikhlas itu sendiri?
Firman Allah:
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.(QS. Az-Zumar : 11)

 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah : 5)

Ikhlas di sini maksudnya melepaskan diri dari sikap syirik kecil seperti riya’, sum’ah(ingin di dengar) dan lepas dari syirik besar yaitu dengan melakukan segala perbuatan baik untuk akhirat atau dunia adalah karena Alllah.

Faedah bersikap ikhlas adalah:
1. Memberi jalan keluar dari kesulitan dunia
Di mana dengan memiliki sikap ikhlasa pada Allah membuat manusia lebih dekat dan berserah pada Allah. Sehingga segala kesulitan yang dimilki dimudahkan penyelesaianya oleh Allah swt.
2. Sarana membebaskan diri dari setan
Setan tidak pernah bosan untuk membujuk pada manusia untuk ikut berjalan di sisinya. namun seorang yang ikhlas itu lebih sulit untuk didekati oleh setan karena mereka hanya bersandar pada Allah.
Allah menjaga orang-orang ikhlas dengan kekuatan yang lebih besar yang tidak bisa ditembus oleh setan.
3. Mengumpulkan kekuatan dan menyebabkan kaya
Orang yang ikhlas akan membersihkan hatinya dari cinta dunia. Dia berzuhud bukan karena pamer pada manusia tapi hanya semata karena Allah.
Namun karena itu dia dimudahkan dalam dunia, dia tetap dermawan menggunakan harta sesuai kadar kebutuhan dan diberikan pada orang yang membutuhkan.
Dalam sebuah hasits disebutkan: Kekayaan bukanlah banyaknya harat, tetapi kekayaan adalah kaya jiwa, (HR. Muslim)
4. Akan dikabulkan keinginannya oleh Allah
Sesungguhnya jika seseorang ingin sesuatu yang niatnya ikhlas karena Allah, maka Allah akan memudahkan baginya untuk meraih harapan itu. Karena Allah Maha Tahu.
5. Berhak mendapat syafaat Rasulullah pada hari akhir
Dalam kitab ‘Addiinul Khaliz’ dalam sebuah hadis dikatakan mengenai syafaat, “Syafaat itu untuk orang-orang yang ikhlas dengan izin Allah dan bukan orang yang menyekutukan Allah.
6. Menyelamatkan pemiliknya dari neraka dan memasukkannya dalam surga
Di antara buah dari keihklasan adalah kemenangan di akhirat. Karena ikhlas telah menjaga dia dari siksa neraka mengantarkan pada surga.
Firman Allah :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS: Ali Imran Ayat: 185)

Al-Quran telah mengabarkan bahwa seorang yang ikhlas akan masuk ke surga. Atau dalam firman Allah yang lain :

Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih. Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu. (QS. Ash-Shafaat : 38-41)
Dan Sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).(QS. Ash-Shafaat : 72-74)
Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah[1] yang dibersihkan dari (dosa). (QS. Ash-Shafaat : 158-160)
7. Kehilangan keikhlasan, jalan menuju di akhirat
Nabi Saw. telah menjelaskan bahwa ikhlas akan mengantarkan pada pintu surga. Sedangkan syirik dan riya’ bisa mematikan amal dan memasukkannya pada jurang di akhirat kelak.
Sebagaimana seorang alim, orang yang suka membaca Al-Quran atau seorang yang bersedekah jika semuanya tidak dilakukan dengan ikhlas akan menyeret pada pintu neraka. Mereka dimasukkan karena ketidak ikhlasan yang dimiliki.
Betapa sikap ikhlas haruslah kita tanamkan agar bisa mendapat rahmat Ilahi.
Srobyong, 17 Februari 2015

Sumber : Bersama Dakwah

10/11/15

Andai Tahu Ini, Anda Pasti Berlomba menjadi Tukang Adzan

Oleh  : Pirman Bahagia Para muadzin (pengumandang adzan) sering dinilai sebelah mata oleh berbagai kalangan. Mereka sering diposis... thumbnail 1 summary

Oleh  : Pirman Bahagia

Para muadzin (pengumandang adzan) sering dinilai sebelah mata oleh berbagai kalangan. Mereka sering diposisikan sebagai kelas dua jika di banding pengurus masjid atau tokoh masyarakat setempat. Padahal, para pengumandang adzan memiliki kedudukan yang tinggi dalam penilaian Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Berikut ini beberapa keutamaan pengumandang adzan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Setara dengan Pahala Shaf Pertama

Disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika manusia mengetahui (keutamaan) shaf pertama dan adzan, dan mereka tidak bisa mendapatkannya melainkan dengan undian, pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapatkan kemuliaannya).”

Kedudukan yang Mulia

Disebutkan dalam al-Adzkar, Imam an-Nawawi menukil satu riwayat mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Para muadzin adalah orang-orang yang paling mulia derajatnya di Hari Kiamat.”

Seluruh Makhluk menjadi Saksi

“Tidaklah terdengar suara muadzin oleh jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada Hari Kiamat.”
Saking mulianya para muadzin ini, para ulama membahasnya panjang lebar dan membandingkan kedudukan muadzin dan para imam shalat. sebagian ulama mengatakan, kedudukan keduanya sederajat. Sebagian lainnya meninggikan kedudukan para imam. Sebagian lainnya lagi lebih mengunggulkan para muadzin. Dan yang terakhir, disarankan bagi seseorang yang mampu menjadi imam lebih memilih menjadi imam, dan jika tidak, mereka dianjurkan untuk menjadi muadzin.

Betapa mulia para muadzin ini. Mereka terjaga dan bangun lebih awal untuk membangunkan kaum Muslimin. Jika pun sebagian mereka ada yang mendapat imbalan duniawi, sungguh derajat akhirat lebih mulia dari segala takaran dunia.
Sebagai penutup, amat penting kiranya bagi calon mertua untuk menyeleksi calon menantu laki-lakinya kelak. Jika ia bisa mengumandang adzan, letakkan pada posisi dipertimbangkan. Andai terbiasa adzan, jangan segan untuk memilihnya. Dan jika tidak pernah adzan dengan alasan sibuk bekerja, pertimbangkanlah baik-baik.
Sebab adzan adalah dakwah yang paling mudah.

Sumber : BersamaDakwah

04/11/15

Keutamaan Shodaqoh Pada Keluarga

Zainab istri Abdullah bin Mas’ud berkata: Bersabda Rasullullah s.a.w : "Bersedekahlah wahai kaum wanita walau dari perhiasanmu.&q... thumbnail 1 summary


Zainab istri Abdullah bin Mas’ud berkata: Bersabda Rasullullah s.a.w : "Bersedekahlah wahai kaum wanita walau dari perhiasanmu." Maka saya kembali kepada suamiku berkata: "Engkau seorang yang tidak punya, dan Rasullullah menyuruh kami bersedekah, coba tanyakan kepadanya kalau boleh, saya bersedekah kepadamu, kalau tidak saya berikan kepada lain orang." Berkata Abdullah : "Tanyakan sendiri."

Maka pergilah Zainab, mendadak bertemu dengan seorang wanita dimuka pintu Rasulullah yang hajatnya bersamaan dengan Zainab. Maka Bilal keluar dan kami berkata: "Beritahukan kepada Rasulullah bahwa ada dua orang perempuan bertanya: Bolehkah bersedekah pada suami dan anak-anak yatim yang dipeliharanya, tetapi jangan diberitahu siapa kami."

Maka Bilal masuk ke rumah Rasulullah menyampaikan hal yang ditanyakan kedua perempuan itu. Rasulullah bertanya, "Siapakah kedua perempuan itu?" Jawab Bilal: "Seorang perempuan Anshar, dan Zainab." Tanya Nabi : "Zainab yang manakah?" Bilal menjawab: "Zainab istri Abdullah bin Mas’ud."

Kemudian Rasulullah menyampaikan: "Bagi keduanya dua pahala, pahala sedekah dan pahala membantu keluarga (kerabat)."

(HR Bukhori Muslim)

*Dari kitab Riyadhus Sholihin, bab "Bakti Taat Kepada Kedua Orangtua dan Menghubungi Sanak Kerabat"

Selalu Ingatlah Pada Surga yang Seluas Langit dan Bumi

Syaikh 'Aidh Al-Qarni Jika selama di dunia ini Anda menderita kelaparan, jatuh miskin, senantiasa dilanda kesedihan, menderita pe... thumbnail 1 summary


Syaikh 'Aidh Al-Qarni

Jika selama di dunia ini Anda menderita kelaparan, jatuh miskin, senantiasa dilanda kesedihan, menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, selalu mengalami kerugian, atau diperlakukan secara zalim, maka ingatkan diri Anda pada kenikmatan surga yang lebih kekal abadi.

Apabila Anda benar-benar meyakini "jalan" ini dan mengamalkannya dengan benar, niscaya Anda akan mampu merubah setiap kerugian menjadi keuntungan dan setiap bencana menjadi nikmat.

Orang yang paling berakal adalah yang senantiasa melakukan sesuatu untuk akhirat dengan keyakinan bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal abadi.

Sebaliknya, manusia yang paling bodoh di dunia adalah mereka yang memandang dunia ini sebagai segalanya: tempat dan tujuan akhir dari semua harapan. Karena itu, tidak mengherankan bila Anda melihat mereka adalah orang-orang yang paling gelisah ketika menghadapi suatu musibah dan paling mudah larut dalam penyesalan saat malapetaka merenggut semua milik mereka.

Itu semua, tak lain dikarenakan mereka hanya memandang, memikirkan, mementingkan dan hanya berbuat segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan kehidupan dunia yang sangat singkat, fana, dan tidak bernilai ini. Bahkan, seolah-olah mereka tak rela sedikitpun keceriaan dan kegembiraan mereka di dunia ini terkotori dan terusik oleh hal apapun.

Padahal, seandainya mereka melepas tabir kesedihan yang menutupi hati mereka dan membuka katup kebodohan yang menempel di mata mereka itu, niscaya mereka akan berbicara kepada jiwa mereka tentang masih adanya tempat tinggal yang kekal abadi (akhirat), pelbagai kenikmatan di dalamnya, dan juga tentang istana-istananya yang megah.

Lebih dari itu, mereka juga akan senantiasa terdiam khidmat mendengarkan penjelasan-penjelasan wahyu Ilahi tentang alam lain yang lebih kekal abadi. Dan sesungguhnya —demi Allah— alam itulah yang sebenar-benarnya tempat kembali (rumah) yang layak untuk diperhatikan dan diraih dengan usaha yang keras.

Pernahkah kita merenungkan secara mendalam bahwa sesungguhnya para penghuni surga itu tak akan pernah sakit, tak mungkin bersedih hati, tak bakal mati, tak pernah menjadi tua, dan pakaian mereka tak akan lusuh sedikitpun?

Pernahkah kita menghayati wahyu Ilahi yang menyatakan bahwasanya para penghuni surga itu akan menempati istana-istana yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar?

Pernahkah kita mengingatkan diri kita dengan kebenaran berita Ilahi yang mengatakan bahwa di surga terdapat semua hal yang tidak pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di dalam hati manusia?

Cobalah Anda renungkan kabar Ilahi yang menyatakan bahwa sebatang pohon di surga tak akan selesai dikelilingi oleh seorang pengendara kendaraan selama seratus tahun lebih!

Ingatkan pula diri Anda bahwa panjang sebuah kemah yang didirikan di surga dapat mencapai tujuh puluh mil lebih, sungai-sungainya mengalir dengan deras, istana-istananya sangat indah nan megah, buah-buahannya menggelayut rendah hingga mudah dipetik, mata airnya mengalir deras, tahta-tahtanya demikian tinggi, gelas-gelasnya tertata rapi, bantal-bantal sandarannya tersusun rapi, dan permadani-permadaninya terhampar luas!

Demikianlah, Anda seyogyanya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa di surga itu terdapat kesenangan yang sempurna, kegembiraan yang agung, dan semerbak wangi yang membuai hidung.

Dan penjabaran tentang semua keistimewaan surga itu tak akan habis dalam waktu sesingkat ini. Pasalnya, di dalam surga terdapat pelbagai keinginan yang pasti dikabulkan.

Maka dari itu, mengapa kita sering lupa memikirkan semua itu dan berbuat segala sesuatu untuk meraihnya? Renungkanlah!

Apabila tujuan akhir dari perjalanan seorang manusia adalah "rumah" yang kekal abadi ini, niscaya setiap bencana akan terasa ringan, pelbagai beban kehidupan akan membuat mata tetap berbinar, dan semua kesengsaraan hidup tetap dapat dijalani dengan riang hati.

Maka dari itu, wahai orang-orang yang merasa sedang dilindas kemiskinan, diliputi kesusahan, dan dililit berbagai macam kesulitan, teruslah berbuat kesalihan!

Dengan begitu, niscaya kalian akan tinggal di surga Allah, berdekatan dengan-Nya dan senantiasa mensucikan nama-nama-Nya.

Demikianlah, maka,

 سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡ‌ۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ

{Salamun 'alaikum bima shabartum... keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.}

(QS. Ar-Ra'd: 24)

*Dikutip dari buku Laa Tahzan, Syaikh 'Aidh Al-Qarni

31/10/15

Jangan Bersedih Selama Anda Masih Dapat Berbuat Baik Kepada Orang Lain

[Nasihat 'Aidh al-Qarni] Berbuat baik untuk dan kepada orang lain merupakan jalan lebar menuju kebahagiaan. Dalam sebuah hadits sha... thumbnail 1 summary

[Nasihat 'Aidh al-Qarni]

Berbuat baik untuk dan kepada orang lain merupakan jalan lebar menuju kebahagiaan. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan:

"Di hari Kiamat nanti, yakni saat Allah menghisab hamba-Nya, Dia akan berkata kepadanya,

'Wahai anak Adam, Aku lapar namun engkau tidak memberiku makan. Hamba itu menjawab, 'Bagaimana mungkin aku memberi-Mu makan, sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?' Allah berkata, 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku, si Fulan ibn Fulan, sedang kelaparan, namun engkau tidak memberinya makan. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya makan, maka engkau akan dapatkan semua itu di sisi-Ku.'

'Wahai anak Adam, Aku kehausan namun engkau tidak memberi-Ku minum.' Hamba itu menjawab, 'Bagaimana mungkin aku bisa memberi-Mu minum sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?' Allah berkata, 'Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku, si Fulan ibn Fulan, sedang kehausan, namun engkau tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya minum pasti engkau dapatkan itu di sisi-Ku.'

'Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku.' Hamba itu menjawab, 'Bagaimana mungkin aku bisa menjenguk-Mu sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?' Allah berkata, 'Tidakkah engkau tahu bahwa Fulan ibn Fulan sedang sakit, namun engkau tidak menjenguknya. Ketahuilah, seandainya engkau menjenguknya niscaya engkau akan dapatkan Aku di sisinya."

Ada satu hal yang menarik di sini. Dalam firman-Nya: "... niscaya engkau akan dapatkan Aku di sisinya...," berbeda dengan dua sebelumnya: "... engkauakan dapatkan (semua) itu di sisi-Ku ...." Mengapa? Sebab, Allah di hadapan orang yang hatinya hancur tercabik-cabik akan tampak seperti orang sakit.

Disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah: "Dalam kesulitan itu ada pahala." Juga harus engkau mengerti bahwa Allah telah memasukkan seorang wanita pezina dari Bani Israel ke dalam surga hanya gara-gara wanita itu memberi minum seekor anjing yang kehausan. Maka, bagaimana dengan orang yang memberi minum dan makan kepada sesama, membantu meringankan beban, dan menghilangkan kesulitan mereka?

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Barangsiapa memiliki kelebihan bekal, maka hendaknya ia datang dengan bekal itu kepada orang yang tidak memilikinya. Dan barangsiapa memiliki kelebihan kendaraan, maka hendaklah dia datang kepada orang yang tidak memiliki kendaraan."

Hatim, sang penyair itu, mengatakan,
"Jika engkau pemilik unta muda, jangan biarkan
sahabatmu berjalan di belakangnya tanpa kendaraan
Rendahkan kendaraanmu dan naikkan ia jika bisa terbawa.
Itu baik adanya. Jika tidak, bergantianlah."

Hatim juga pernah berkata kepada seorang pelayannya dalam sebuah rangkaian bait syair yang sangat indah, agar mencari seorang tamu. Ia berkata,
"Nyalakan api, sesungguhnya malam ini sangat dingin,
jika ada tamu yang datang, engkau akan bebas merdeka."

Hatim juga berkata kepada isterinya demikian,
"Jika selesai membuat makanan, carilah orang yang akan makan, 
sebab aku tidak akan sanggup memakannya seorang diri."

Dia juga pernah berkata seperti ini,
"Ketahuilah, sesungguhnya harta itu akan pergi dan sirna.
Yang tersisa dari harta itu hanyalah pembicaraan dan kenangan.
'Ketahuilah, kekayaan itu tidak ada faedahnya bagi seseorang, yakni
kala nafas di tenggorokan dan dada tak lagi mampu memuat."

Pada kesempatan yang lain dia mengatakan,
"Kekayaan tak menambah kebanggaan atas kaum kerabat
dan kami tidaklah merasa terhina dengan kefakiran."

Ibnul Mubarak pernah memiliki tetangga seorang Yahudi. Namun, ia selalu lebih dahulu memberi makan tetangganya itu sebelum anak-anaknya sendiri. Bahkan, ia selalu memberi pakaian padanya sebelum memberi pakaian anak-anaknya.

Ketika orang-orang menawar rumah si Yahudi itu, "Jual saja tempat tinggalmu itu kepada kami!"

Yahudi itu berkata, "Saya akan jual rumahku ini dengan harga dua ribu dinar. Seribu dinar untuk harga rumahku dan seribu lagi karena aku bertetangga dengan Ibnul Mubarak."

Mendengar jawaban itu, Ibnul Mubarak dalam doanya selalu memohon demikian, "Ya Allah, tunjukilah ia ke dalam Islam." Dan beberapa saat kemudian, si Yahudi itu pun, dengan izin Allah, akhirnya masuk Islam.

Saat hendak berangkat haji, Ibnul Mubarak bertemu satu rombongan yang bermaksud sama. Dalam rombongan itu, ia melihat seorang wanita yang mengambil bangkai burung gagak dari sebuah tong sampah. Kemudian dia menyuruh pembantunya untuk melihat apa yang dilakukan wanita itu. Orang suruhannya itu bertanya kepada si wanita tentang apa yang dilakukannya tadi. Si wanita itu menjawab, "Selama tiga hari kami hanya makan dari sisa-sisa makanan yang dibuang ke dalam tong sampah." Karena iba mendengar jawaban itu, Ibnul Mubarak meneteskan air mata. Ia pun memerintahkan agar semua perbekalannya dibagikan kepada rombongan itu. Dan, karena sudah tidak punya bekal lagi maka ia pun pulang. Ia menangguhkan hajinya tahun itu. Dalam tidurnya, ia bermimpi ada orang berkata kepadanya, "Haji yang mabrur, sebuah tindakan yang harus diganjar, dan dosa(mu) telah terampunkan."

{Dan, mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan apa yang mereka berikan itu.}
(QS. Al-Hasyr: 9)

Seorang penyair mengatakan,
"Walaupun aku jauh dari sahabatku, laksana bumi dan langit.
Aku akan mengirimkan pertolanganku dan menghapuskan kesulitannya.
Aku akan jawab seruan dan panggilan suaranya.
Jika dia memakai pakaian yang indah maka aku tidak akan mengatakan,
'Seandainya aku diberi pakaian yang baik dari yang ia pakai'."

Ya Allah, sungguh sebuah perilaku yang sangat indah. Sungguh sebuah karunia yang sangat agung. Sungguh sebuah budi pekerti yang sangat mengharukan.

Orang yang senang melakukan kebajikan, tak akan pernah menyesal meski sangat banyak kebajikan yang telah dikerjakannya. Tetapi ia justru akan menyesal manakala melakukan kesalahan, meski hanya sebuah kesalahan kecil.

Seorang penyair berkata,
"Kebaikan itu lebih abadi, walaupun itu dilakukan sekali
dan kejahatan adalah bekal terburuk yang engkau usahakan."

__
*dari buku 'Laa Tahzan'

30/10/15

Strategi Adwords Yang Tepat Dan Produktif

Mungkin Lebih Tepatnya : "Agar Iklan Lebih Murah, Optimal & produktif, sehingga tidak buang buang anggaran" Berikut L... thumbnail 1 summary
http://catatansunardi.blogspot.co.id/2015/10/strategi-adwords-yang-tepat-dan.html


Mungkin Lebih Tepatnya :
"Agar Iklan Lebih Murah, Optimal & produktif, sehingga tidak buang buang anggaran"

Berikut Langkah langkahnya :


1 Pemilihan Produk Yang Tepat
  • Trends Produk
  • Persaingan Keywords
  • Nilai Margin
  • Hindari Produk Yang Berpotensi Suspend
2 Buat Landing Page yang Bagus Dan Berkualitas
  • Landing Page Yang mengandung atau ada penambahan Artikel Yang Otentik 
  • Landing Page yang sangat Relevan dengan Keywords
  • Landing Page yang tidak berpotensi kena Suspend
3 Buat Teks Iklan Yang Bagus
  • Iklan Yang Relevan dengan Keywords dan Landing Page
  • Iklan yang bervariasi, Min 3 ads
  • Gunakan Angka dan Tanda Baca yang mendorong call to action untuk meng klik
  • Gunakan Ad Extensions , detail lihat disini
4 Buat Catatan Analisa Dan Evaluasi Perkembangan Iklan Secara Berkala
  • Perkembangan Klik
  • BPK rta
  • Biaya
  • Provit
5 Ambil Keputusan Yang Tepat Akan Hasil Kinerja Iklan
  • Iklan Bagus
  • Keywords Utama Dijeda
  • Penambahan Keyword Baru
  • Lihat Perkembangan Selanjutnya
  • Iklan Dijed
6 Lakukan Pola Pembayaran Yang Teratur, PENTING !
  • Usahakan Pembayaran Dilakukan Bulanan
  • Hindari Saldo Minim
  • Apalagi Sampai Kosong atau Telat Bayar 
7 Buat Sebisa Mungkin Tidak Terkena Suspend

Contoh Iklan Salah Satu Produk Yang Sangat Provent
Pada saat data ini diambil iklan ini menghasilkan keuntungan bersih 9 x lipat dari biaya
Walau Budget Iklan Anda besar jika nilai score anda rendah tetap akan dikalahkan iklan yang memiliki qulity score yang tinggi, Karena Google menghargai yang berkualitas

Sumber : Pengalaman Pribadi







22/10/15

10 CARA Agar Anda selalu di kejar-kejar REZEKI

1. Taqwa “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang... thumbnail 1 summary


1. Taqwa
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. Tawakal
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. Shalat
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

4. Istighfar
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh: 10-12).

“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. Silaturahmi
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. Sedekah
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

7. Berbuat Kebaikan
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Alqashash:84)

Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad)

8. Berdagang
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad)

9. Bangun Pagi
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)

Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani)

10. Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)

disamping cara cara diatas hendaknya kita saling berbagi, akan ilmu yang kita miliki

yuk share 10 jurus ini keteman-teman kita. semoga bermanfaat.
Semoga Allah SWT kabulkan segala hajat kita ditahun ini, Aamiinn..


Sumber : Fbbangtaqwa

08/10/15

Meningkatkan CTR Campaign di Google Search

Setelah kita belajar tentang berbagai seluk beluk campaign di Google AdWords , sekarang kita akan masuk ke salah satu bagian yang cuku... thumbnail 1 summary
Meningkatkan CTR Campaign di Google SearchSetelah kita belajar tentang berbagai seluk beluk campaign di Google AdWords, sekarang kita akan masuk ke salah satu bagian yang cukup krusial, yaitu meningkatkan CTR campaign. Sebagai intermezzo, CTR  (Click Through Rate) atau RPK (Rerata Per Klik)  bisa dijadikan sebagai indikator seberapa jauh relevansi antara iklan dengan landing page serta produk / promo yang ditawarkan. Semakin tinggi CTR menandakan bahwa antara kata kunci, iklan serta landing page memiliki tingkat relevansi yang siginifikan.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membagikan beberapa tips & trick untuk meningkatkan CTR campaign Google AdWords anda di Google Search, antara lain:
1.       Buatlah Adgroup yang Bervariatif
Keep in mind bahwa ketika kita dalam proses membangun suatu campaign, sebaiknya kita mengelompokkan keyword-keyword yang memiliki 1 tema tertentu menjadi 1 adgroup. Tujuannya adalah agar kita bisa membuat text ads dengan pesan yang relevan dengan masing-masing adgroup.
2.       Gunakanlah Keyword dalam Text Ads
Setelah mengelompokkan keyword-keyword yang ingin kita targetkan dalam adgroup-adgroup terpisah, kemungkinan besar kita akan melihat bahwa ada 1 keyword yang dominan muncul dalam adgroup tersebut. Keyword tersebut dapat kita sisipkan dalam text ads yang kita buat. Dengan menyisipkan keyword dalam text ads, kemungkinan user meng-click iklan kita akan semakin besar karena mereka melihat ada keyword yang mereka cari dalam text ads yang muncul di Google Seaech.
 3.       Perhatikan Angka & Tanda Baca
Dalam text ads, kita bebas memasukkan berbagai tanda baca yang ada seperti tanda
seru, tanda tanya, tanda kurung, dan lain sebagainya. Dengan memasukkan tanda baca seperti tanda tanya setelah kalimat tanya, copywriting yang kita buat dapat lebih sesuai konteks serta  menciptakan call-to-action bagi user yang membaca iklan kita untuk meng-klik.
4.      Gunakanlah Ad Extensions
Sitelinks, Social Extension, Location Extensions & berbagai macam extensions lainnya sangat berguna untuk memperluas space iklan yang muncul di Google Search karena dengan menggunakan ad extensions, kemungkinan iklan untuk muncul lebih menonjol dapat lebih besar sehingga akan menarik perhatian user untuk mengklik iklan.
 5.       Ujilah Keyword-keyword dengan Match Type yang berbeda-beda
Keyword yang menggunakan Phrase & Exact match dapat membantu kita untuk meningkatkan posisi iklan. Memasukkan negative keyword pada search query yang tidak relevan juga dapat membuat iklan tidak muncul ketika user memasukkan pencarian kata kunci sebenarnya tidak hendak kita targetkan.
Semoga tips-tips di atas berguna bagi anda & jangan lupa untuk dipraktekkan dalam campaign Anda. Pada kesempatan lain, kami akan membahas tips-tips untuk meningkatkan CTR di Google Display Network.  Sumber : Stay tuned terus di AdWordsIndonesia.com ya. –Marcell-

18/06/15

Janji Allah bagi Penghafal Qur’an

Janji Allah bagi Penghafal Qur’an KH. Zainullah Rois, Lc. Sejak diturunkan, Al-Qur’an senantiasa menjadi rujukan utama umat Islam dalam... thumbnail 1 summary

Janji Allah bagi Penghafal Qur’an

http://catatansunardi.blogspot.com/2015/06/janji-allah-bagi-penghafal-quran.html
KH. Zainullah Rois, Lc.

Sejak diturunkan, Al-Qur’an senantiasa menjadi rujukan utama umat Islam dalam mengarungi bahtera kehidupan. Di hati mereka, Al-Qur’an adalah cahaya penerang jalan hidup menuju ridla Allah. Kenyataan ini dibuktikan oleh antusiasme umat Islam untuk menghafalnya. Atau, minimal membaca dan merenungi maknanya setiap saat.

Rasulullah saw selalu mengajak para sahabat untuk menghafal Al-Qur’an agar hati mereka tidak kosong dari ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas beliau bersabda, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.”

Perhatian yang tinggi terhadap keistimewaan menghafal Al-Qur’an ditunjukkan saat Rasulullah menetapkan laki-laki muda sebagai ketua rombongan karena hafal beberapa surat dan surat Al-Baqarah, kemudian salah seorang yang terhormat di antara mereka berkata, “Demi Allah aku tidak mempelajari dan menghafal surat Al-Baqarah karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.”

Mendengar komentar itu Rasulullah saw bersabda, “Pelajarilah Al-Qur’an dan bacalah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang mempelajari Al-Qur’an dan membacanya adalah seperti tempat air penuh dengan minyak wangi misik, harumnya menyebar ke mana-mana. Dan barang siapa yang mempelajarinya kemudian ia tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur’an adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik.” (HR Tirmidzi)

Subhanallâh. Betapa kaya hati orang para penghafal Al-Qur’an. Betapa mulia mereka. Tubuh dan jiwa mereka senantiasa menebarkan bau surga bagi lingkungan sekitarnya. Pastilah bahwa mereka adalah orang-orang suci yang selalu dipelihara Allah. Pendek kata, penghafal Al-Qur’an senantiasa mendapatkan tempat terhormat di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal itu selaras dengan sabda Rasulullah saw, “Penghafal Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Qur’an akan berkata, ‘Wahai Tuhanku pakaikanlah pakaian untuknya,’ Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karomah (kehormatan) Al-Qur’an kembali meminta, ‘Wahai Tuhanku tambahkanlah,’ Lalu orang itu dipakaikan jubah karomah. Kemudian Al-Qur’an memohon lagi, ‘Wahai Tuhanku, ridailah dia,’ Allah swt pun meridlaiya. Dan diperintahkan kepada orang itu, ‘Bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah swt menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Baihaqi)

Balasan Allah di akhirat bukan hanya bagi penghafal Al-Qur’an, namun juga bagi kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sinarnya itu kepadanya dengan berkah Al-Qur’an.

Dari Buraidah, Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)

Kedua orang tua itu mendapatkan kemuliaan karena mengarahkan anaknya untuk menghafal dan mempelajari Al-Qur’an sejak kecil. Mendidik anak agar mencintai Al-Qur’an berarti upaya mengantarkan mereka meraih gerbang kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Sumber : Qalammag.wordpress

16/06/15

Shalat Tarawih 4 Rakaat Salam, Bagaimana Hukumnya?

Shalat Tarawih 4 Rakaat Salam, Bagaimana Hukumnya?  Shalat Tarawih 4 Rakaat Salam [Dari Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusa... thumbnail 1 summary

Shalat Tarawih 4 Rakaat Salam, Bagaimana Hukumnya? 

http://catatansunardi.blogspot.com/2015/06/shalat-tarawih-4-rakaat-salam-bagaimana.htmlShalat Tarawih 4 Rakaat Salam
[Dari Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah]

Pertanyaan Dari:
H. Imam Santosa, S.Ag., Secang, Magelang, Jawa Tengah
(disidangkan pada hari Jum’at, 4 Syakban 1431 H / 16 Juli 2010)

Pertanyaan:

Membaca uraian saudara yang panjang lebar berikut argumentasi dan kutipan-¬kutipan baik yang bersumber dari kitab الملخص الفقهي karangan Dr. Shaleh bin Abdullah Fauzan serta Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz, dapatlah kami tangkap maksud yang saudara sampaikan, yaitu: Shalat Tarawih empat rakaat sekali salam adalah bermasalah alias batal sehingga perlu dikaji ulang.

Jawaban:

Sebelum menjawab substansi pertanyaan saudara, ada baiknya lebih dahulu diberikan penjelasan singkat tentang sebab-sebab perbedaan pendapat ulama, antara lain sebagai berikut:
  1. Karena perbedaan makna lafadz
  2. Karena masalah pemahaman hadis (nash)
  3. Karena berbenturan suatu dalil dengan pegangan pokok antara seorang dengan lainnya.
  4. Masalah Ta‘arudl dan Tarjih
  5. Perbedaan pandang terhadap dalil yang dipandang sahih oleh sebahagian ahli dan tidak sahih menurut sebahagian lainnya.

Kemudian berikut ini kami sebutkan lebih dahulu beberapa hadis yang berhubungan dengan shalat malam (qiyamul-lail/qiyamu Ramadan), terjemahnya, serta penjelasan-penjelasannya, sebelum sampai pada kesimpulannya.

1.      Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dari Aisyah r.a.

قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرَغَ مِنْ صَلاَةِ اْلعِشَاءِ وَهِيَ الَّتِي يَدْعُو النَّاسُ اْلعَتَمَةَ إِلَى اْلفَجْرِ اِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُسَلِّمُ مَا بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ. [رواه مسلم]

Artinya: “Aisyah r.a. berkata: Pernah Rasulullah saw shalat pada waktu antara Isya’, dan Subuh, - yang dikenal orang dengan istilah ‘atamah”, sebanyak sebelas raka’at, yaitu beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat witir satu raka’at.” [HR. Muslim]

2.      Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a.

قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ ثَلاَثََ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ وَلاَ يَجْلِسُ فِي شَيْئٍ مِنْهُنَّ إِلاَّ فِي آخِرِهِنَّ. [رواه البخاري ومسلم]

Artinya: “Aisyah r.a. berkata: Pernah Rasulullah saw shalat malam tiga belas raka’at, beliau berwitir lima raka’at dan beliau tidak duduk antara raka’at-raka’at itu melainkan pada akhirnya.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

3.      Hadis Nabi saw riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah r.a.

عَنْ عَائِشَةَ حِيْنَ سُئِلَتْ عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثاً [رواه البخاري ومسلم].

Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab: Nabi saw tidak pernah melakukan shalat sunnat di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat tiga rakaat.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

Penjelasan:

Hadis no. 1, menunjukkan bahwa Nabi saw pernah melakukan shalat malam dengan kaifiyah dua raka’at lima kali salam dan witir satu raka’at.

Hadis no. 2, menunjukkan bahwa Nabi saw shalat delapan raka’at, tetapi tidak diterangkan berapa kali salam.

Adapun hadis no. 3, menunjukkan bahwa Nabi saw shalat malam di bulan Ramadhan delapan raka’at dengan dua kali salam, artinya tiap empat raka’at sekali salam, kemudian dilanjutkan shalat witir tiga raka’at dan salam.

Mungkin timbul pertanyaan, dari mana kita memperoleh pengertian sesudah shalat empat raka’at lalu salam?

Pertanyaan tersebut dapat dijawab sebagai berikut: Pertama dari perkataan كَيْفَ (bagaimana) yang menunjukkan bahwa yang ditanya tentang kaifiyah shalat qiyamu Ramadlan disamping juga menerangkan jumlah raka’atnya.

Kedua, kaifiyah itu diperoleh dari lafadz يُصَلِّي أَرْبَعًا . Lafadz itu mengandung makna bersambung (الوصل) secara dzahir (ظاهر); yakni menyambung empat raka’at dengan sekali salam, dan bisa mengandung makna bercerai (الفصل); yakni menceraikan atau memisahkan dua raka’at salam – dua raka’at salam. Namun makna bersambung itu yang lebih nyata dan makna bercerai jauh dari yang dimaksud (بَعِيْدٌ مِنَ اْلمُرَادِ). Demikian ditegaskan oleh Imam ash-Shan’ani dalam kitab Subulus-Salam (Juz 2: 13).

Hadis Aisyah ini menerangkan dalam satu kaifiyah shalat malam Nabi saw, disamping kaifiyah yang lainnya. Hadis Aisyah ini harus diamalkan secara utuh baik raka’at dan kaifiyahnya. Hadis Aisyah ini tidak ditakhshish oleh hadis صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى (shalat malam harus dua raka’at, dua raka’at), dan hadis tersebut tidak mengandung pengertian “Hashar” seperti dikatakan oleh Muhammad bin Nashar.

Imam an-Nawawi dalam syarah Muslim mengatakan, shalat malam dengan empat raka’at boleh sekali salam (تسلمة ولحدة) dengan ungkapan beliau وهذا ليبان الجواز (salam sesudah empat raka’at menerangkan hukum boleh (jawaz)).

Perkataan an-Nawawi tersebut dikomentari oleh Nashiruddin al-Albaniy dalam bukunya “صلاة التراويح” sebagai berikut:

وَصَدَقَ رَحِمَهُ اللهُ فَقَوْلَ الشَّافِعِيَّةُ: "يَجِبُ أَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَإِذَا صَلاَّهَا بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ لَمْ تَصِحُّ"، كَمَا فِي اْلفِقْهِ عَلَي اْلمَذَاهِبِ اْلأَرْبَعَةِ وَشَرْحِ اْلقَسْطَلاَنِي عَلَي اْلبُخَارِي وَغَيْرِهَا خِلاَفُ هَذَا اْلحَدِيْثِ الصَّحِيْحِ وَمَنَافٌ لَقَوْلِ النَّوَوِي بِاْلجَوَازِ وَهُوَ مِنْ كِبَارِ اْلعُلَمَاءِ اْلمُحَقِّقِيْنَ فِي اْلمَذْهَبِ الشَّافِعِي فَلاَ عَذْرَ لِأَحَدٍ يُفْتِي بِخَلاَفِهِ. [صلاة التراويح، ص: 17-18]

Artinya: “Dan sungguh benar ucapan Imam an-Nawawi rahimahullah itu, maka mengenai pendapat ulama-ulama Syafi’iyyah bahwa wajib salam tiap dua raka’at dan bila shalat empat raka’at dengan satu salam tidak sah, sebagaimana terdapat dalam kitab fiqih mazhab empat itu dan uraian al-Qasthallani terhadap hadis al-Bukhari dan lainnya, hal itu menyalahi hadis (Aisyah) yang shahih itu serta menafikan terhadap ucapan (pendapat) an-Nawawi yang mengatakan hukum boleh (jawaz) itu. Padahal an-Nawawi salah seorang ulama besar ahli tahqiq dalam mazhab Syafi’i, hal itu tidak bisa ditolerir (dibenarkan) bagi siapapun juga berfatwa menyalahi ucapan beliau itu.” [Shalatut-Tarawih, hal 17-18]

Sebagaimana diketahui hadis Aisyah itu yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim sangat kuat (rajih) dibanding dengan hadis-hadis lainnya tentang qiyamu Ramadlan. Sehubungan hal itu Ibnu al-Qayyim al-Jauzi menulis di dalam kitab Zadul Ma’ad:

وَإِذَا اخْتَلَفَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَعَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فَي شَيْئٍ مِنْ أَمْرِ قِيَامِهِ بِاللَّيْلِ، فَاْلقَوْلُ مَا قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا – حَفِظَتْ مَا لَمْ يَحْفَظِ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، وَهُوَ اْلأَظْهَرُ لِمُلاَزَمَتِهَا لَهُ وَلِمَرْعَاتِهَا ذَلِكَ، وَلِكَوْنِهَا أَعْلَمُ اْلخُلُقِ بِقِيَامِهِ بِاللَّيْلِ، وَابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّمَا شَاهِدُهُ لَيْلَةَ اْلمَبِيتِ عِنْدَ خَالَتِهَا (مَيْمُونَةٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا). [زاد المعاد: 1: 244]

Artinya: “Dan apabila berbeda riwayat lbnu Abbas dengan riwayat Aisyah dalam sesuatu hal menyangkut shalat malam Nabi saw, maka riwayat yang dipegang adalah riwayat Aisyah r.a. Beliau lebih tahu apa yang tidak diketahui Ibnu Abbas, itulah yang jelas, karena Aisyah selalu mengikuti dan memperhatikan hal itu, Aisyah orang yang lebih mengerti tentang shalat malam Nabi saw, sedangkan Ibnu Abbas hanya menyaksikannya ketika bermalam di rumah bibinya (Maimunnah r.a.). [Zadul Ma’ad, 1: 244]

Diinformasikan oleh Imam asy-Syaukani, bahwa kebanyakan ulama mengatakan, shalat tarawih dua raka’at satu salam hanya sekedar menunjukkan segi afdlal (utama) saja, bukan memberi faedah Hashar (wajib), karena ada riwayat yang sahih dari Nabi saw, bahwa beliau melakukan shalat malam empat raka’at dengan satu salam. Hadis صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى hanya untuk memberi pengertian/ menunjuk (irsyad) kepada sesuatu yang meringankan saja, artinya shalat dua raka’at dengan satu salam lebih ringan ketimbang empat raka’at sekali salam.

Lebih jauh disebutkan dalam kitab Nailul-Authar, memang ada perbedaan pendapat antara ulama Salaf mengenai mana yang lebih utama (afdlal) antara menceraikan (الفصل = memisahkan 4 raka’at menjadi 2 rakaat satu salam, 2 rakaat satu salam) dan bersambung    (الوصل = empat raka’at dengan satu), sedangkan Imam Muhammad bin Nashar menyatakan sama saja afdlalnya antara menceraikan (الفصل) dan bersambung (الوصل), mengingat ada hadis sahih bahwa Nabi saw berwitir lima raka’at, beliau tidak duduk kecuali pada raka’at yang kelima, serta hadis-hadis lainnya yang menunjukkan kepada bersambung (الوصل). [Nailul-Authar: 2: 38-39]

Mengenai pendapat/ fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz dalam Majmu‘ Fatawanya dan Dr. Shalih Fauzan bin Abdullah Fauzan dalam bukunya الملخص الفقهي yang mengatakan shalat empat raka’at sekali salam itu salah dan menyalahi sunnah, pendapat itu justru menentangkan sunnah dan terkesan ekstrim.

Hal itu sama juga dengan pendapat sementara orang di Indonesia yang menyatakan shalat empat raka’at dengan satu salam adalah ngawur, mereka itu sangat terpengaruh dengan pendapat sebahagian ulama Syafi’i yang fanatik dalam hal tersebut seperti disebutkan oleh Muhammad Nashiruddin al-Albaniy (Kalau ingin memperluas uraian ini merujuklah kepada kitab-kitab shalat Tarawih karangan al-Albaniy itu).

Menurut hemat kami Syeikh Abdul Aziz bin Bas, dalam bidang akidah berpegang kepada ajaran yang dikembangkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, sedang dalam bidang fiqih sangat dipengaruhi oleh paham Ahmad bin Hambal (Hanbali), dan itu umum dianut penduduk Saudi Arabia.

Ahli hadis Indonesia seperti Prof. Dr. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy (dalam bukunya Pedoman Shalat hal 514; begitu juga dalam “Koleksi Hadis-Hadis Hukum” Juz 5: hal 130), begitu pula A. Hassan pendiri Persatuan Islam, ahli hadis juga, dalam bukunya “Pelajaran Shalat, hal 283-284 kedua beliau itu berpendapat bahwa shalat tarawih/qiyamu Ramadlan empat raka’at sekali salam adalah sah, itu salah satu kaifiyah shalat malam yang dikerjakan oleh Nabi saw.

Sebagai informasi tambahan kami kutip di sini apa yang ditulis Imam an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ (syarah al-Muhazzab, juz 5: 55), al-Qadli Husein berpendapat bahwa apabila shalat tarawih dilakukan dua puluh raka’at, maka tidak boleh/ tidak sah dikerjakan, empat raka’at sekali salam, tetapi harus dua raka’at sekali salam, bukan yang dimaksud oleh beliau itu shalat tarawih delapan raka’at.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil kaji ulang kami sebagaimana uraian/ penjelasan di atas, maka menurut hemat kami hadis tentang shalat tarawih empat raka’at sekali salam tidak bermasalah, baik dari sisi matan maupun sanadnya. Dalam buku Tuntunan Ramadan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang diterbitkan oleh Majalah Suara Muhammadiyah, telah disebutkan bahwa jumlah raka’at shalat tarawih empat raka’at salam dan dua raka’at salam merupakan tanawu’ dalam beribadah, sehingga keduanya dapat diamalkan.

Wallahu ‘alain bish shawab

Tim Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Pusat Muhammadiyah


Sumber: www.fatwatarjih.com

14/06/15

Masya Allah, Anak Tukang Tambal Ban Ini Hafal Al Quran 30 Juz

Prestasi adalah milik orang-orang yang mau berusaha. Bagaimanapun keterbatasannya jika sudah berniat sungguh-sungguh maka apapun bisa terj... thumbnail 1 summary
Prestasi adalah milik orang-orang yang mau berusaha. Bagaimanapun keterbatasannya jika sudah berniat sungguh-sungguh maka apapun bisa terjadi. Kurangnya fasilitas tidak akan begitu berarti jika memang sudah punya tekad yang kuat.

Begitulah yang dialami Fadhila Haifa' Afifah, bocah yang mampu menghafalkan 30 juz Al Quran hanya dalam waktu 16 bulan, yakni selama Juni 2013 hingga Oktober 2014. Gadis kelahiran 17 April 2000 ini mulai memiliki niatan menghafal Al Quran sejak kelas VI madrasah ibtidaiyah karena membaca hadis yang berisi keutamaan menghafal Al Quran yakni bisa menyelamatkan orangtua di akhirat kelak. Ayahnya Poniran bekerja sebagai tukang tambal ban dan ibunya Darmini berjualan sembako.

Dila, sapaan akrabnya, melanjutkan sekolah di salah satu pondok pesantren setingkat SMP di Madiun dan mampu menghafalkan Al Quran sedikitnya 2-3 lembar per hari. Biasanya Dila memanfaatkan waktu selepas subuh, sore setelah Ashar, dan usai Maghrib sampai pukul 20.00 WIB.

"Waktu itu ikut prgram menghafal ekstensi, jadi ada cara khusus untuk menghafal. Awalnya satu lembar, kemudian ditambah jadi dua lembar dan seterusnya," kata Dila.

Metode menghafal Dila adalah dengan membaca dulu teks Al Quran berulang-ulang hingga lancar. Gadis yang bercita-cita menjadi dosen Matematika ini bahkan sempat menghafal sebayak 17,5 lembar dalam sehari. Tepat pada 31 Oktober 2014 lalu Dila menamatkan hafalan Qurannya.
Luar biasa dan sungguh menginspirasi ya?

Sumber: Brilio.net
http://www.tokoherbal24.com/