https://neosaipresscenter.com/video-testimoni/

11/11/15

Faedah Bersikap Ikhlas

Oleh Kazuhana El Ratna Mida Memiliki sikap ikhlas sangatlah dianjurkan dalam agama islam. Di mana sikap ikhlas adalah salah satu ... thumbnail 1 summary

Oleh Kazuhana El Ratna Mida
Memiliki sikap ikhlas sangatlah dianjurkan dalam agama islam. Di mana sikap ikhlas adalah salah satu sikap terpuji yang dicintai Tuhan. Dengan ikhlas apa yang kita lakukan terasa ringan. Tidak ada beban ingin ini itu atau semisal membantu karena ingin mendapat sanjungan dan lain sebagainya.

Ikhlas adalah penentu dari amal yang telah kita lakukan, akan diterima atau ditolak amal kita oleh Allah. Amal tanpa ikhlas bagaikan kelapa tak berisi, raga tanpa nyawa, pohon tanpa isi. Kenapa karena itu hanya suatu perbuatan yang sia-sia jika tanpa menerapkan ikhlas pada diri kita.

Banyak hal yang kita lakukan jika tanpa keikhlasan akan menjadi percuma. Misalnya saja kita melakukan salat, namun kita tak ikhlas melakukan semua agar dibilang si A itu rajin ibadah. Maka salat yang kita lakukan pun sia-sia, hanya berakhir seperti seorang yang tengah berolahraga tanpa hasil yang patut dinikmati nantinya.
Ada lima aspek ikhlas yaitu:
  1. Ikhlas dalam arti pemurnian agama dari agama-agama lain.
  2. Ikhlas dalam arti pemurnian ajaran agama dari hawa nafsu dan bid’ah.
  3. Ikhlas dalam arti pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi.
  4. Ikhlas dalam arti pemurnian dalam ucapan dari kata-kata tidak berguna, kata-kata batil dan kata-kata bualan.
  5. Ikhlas dalam arti pemurnian akhlak dengan mengikuti apa yang diridai Allah swt.
Jadi, ikhlas sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri kita. Karena dengan ikhlas akan mengantarkan pada pencapaian ilmu yang paling tinggi serta jati diri manusia.

Lalu apa pengertian ikhlas itu sendiri?
Firman Allah:
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.(QS. Az-Zumar : 11)

 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah : 5)

Ikhlas di sini maksudnya melepaskan diri dari sikap syirik kecil seperti riya’, sum’ah(ingin di dengar) dan lepas dari syirik besar yaitu dengan melakukan segala perbuatan baik untuk akhirat atau dunia adalah karena Alllah.

Faedah bersikap ikhlas adalah:
1. Memberi jalan keluar dari kesulitan dunia
Di mana dengan memiliki sikap ikhlasa pada Allah membuat manusia lebih dekat dan berserah pada Allah. Sehingga segala kesulitan yang dimilki dimudahkan penyelesaianya oleh Allah swt.
2. Sarana membebaskan diri dari setan
Setan tidak pernah bosan untuk membujuk pada manusia untuk ikut berjalan di sisinya. namun seorang yang ikhlas itu lebih sulit untuk didekati oleh setan karena mereka hanya bersandar pada Allah.
Allah menjaga orang-orang ikhlas dengan kekuatan yang lebih besar yang tidak bisa ditembus oleh setan.
3. Mengumpulkan kekuatan dan menyebabkan kaya
Orang yang ikhlas akan membersihkan hatinya dari cinta dunia. Dia berzuhud bukan karena pamer pada manusia tapi hanya semata karena Allah.
Namun karena itu dia dimudahkan dalam dunia, dia tetap dermawan menggunakan harta sesuai kadar kebutuhan dan diberikan pada orang yang membutuhkan.
Dalam sebuah hasits disebutkan: Kekayaan bukanlah banyaknya harat, tetapi kekayaan adalah kaya jiwa, (HR. Muslim)
4. Akan dikabulkan keinginannya oleh Allah
Sesungguhnya jika seseorang ingin sesuatu yang niatnya ikhlas karena Allah, maka Allah akan memudahkan baginya untuk meraih harapan itu. Karena Allah Maha Tahu.
5. Berhak mendapat syafaat Rasulullah pada hari akhir
Dalam kitab ‘Addiinul Khaliz’ dalam sebuah hadis dikatakan mengenai syafaat, “Syafaat itu untuk orang-orang yang ikhlas dengan izin Allah dan bukan orang yang menyekutukan Allah.
6. Menyelamatkan pemiliknya dari neraka dan memasukkannya dalam surga
Di antara buah dari keihklasan adalah kemenangan di akhirat. Karena ikhlas telah menjaga dia dari siksa neraka mengantarkan pada surga.
Firman Allah :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS: Ali Imran Ayat: 185)

Al-Quran telah mengabarkan bahwa seorang yang ikhlas akan masuk ke surga. Atau dalam firman Allah yang lain :

Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih. Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan, tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu. (QS. Ash-Shafaat : 38-41)
Dan Sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan (rasul-rasul) di kalangan mereka. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan (dari dosa tidak akan diazab).(QS. Ash-Shafaat : 72-74)
Dan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, kecuali hamba-hamba Allah[1] yang dibersihkan dari (dosa). (QS. Ash-Shafaat : 158-160)
7. Kehilangan keikhlasan, jalan menuju di akhirat
Nabi Saw. telah menjelaskan bahwa ikhlas akan mengantarkan pada pintu surga. Sedangkan syirik dan riya’ bisa mematikan amal dan memasukkannya pada jurang di akhirat kelak.
Sebagaimana seorang alim, orang yang suka membaca Al-Quran atau seorang yang bersedekah jika semuanya tidak dilakukan dengan ikhlas akan menyeret pada pintu neraka. Mereka dimasukkan karena ketidak ikhlasan yang dimiliki.
Betapa sikap ikhlas haruslah kita tanamkan agar bisa mendapat rahmat Ilahi.
Srobyong, 17 Februari 2015

Sumber : Bersama Dakwah

10/11/15

Andai Tahu Ini, Anda Pasti Berlomba menjadi Tukang Adzan

Oleh  : Pirman Bahagia Para muadzin (pengumandang adzan) sering dinilai sebelah mata oleh berbagai kalangan. Mereka sering diposis... thumbnail 1 summary

Oleh  : Pirman Bahagia

Para muadzin (pengumandang adzan) sering dinilai sebelah mata oleh berbagai kalangan. Mereka sering diposisikan sebagai kelas dua jika di banding pengurus masjid atau tokoh masyarakat setempat. Padahal, para pengumandang adzan memiliki kedudukan yang tinggi dalam penilaian Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Berikut ini beberapa keutamaan pengumandang adzan sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Setara dengan Pahala Shaf Pertama

Disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika manusia mengetahui (keutamaan) shaf pertama dan adzan, dan mereka tidak bisa mendapatkannya melainkan dengan undian, pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapatkan kemuliaannya).”

Kedudukan yang Mulia

Disebutkan dalam al-Adzkar, Imam an-Nawawi menukil satu riwayat mulia yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Para muadzin adalah orang-orang yang paling mulia derajatnya di Hari Kiamat.”

Seluruh Makhluk menjadi Saksi

“Tidaklah terdengar suara muadzin oleh jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada Hari Kiamat.”
Saking mulianya para muadzin ini, para ulama membahasnya panjang lebar dan membandingkan kedudukan muadzin dan para imam shalat. sebagian ulama mengatakan, kedudukan keduanya sederajat. Sebagian lainnya meninggikan kedudukan para imam. Sebagian lainnya lagi lebih mengunggulkan para muadzin. Dan yang terakhir, disarankan bagi seseorang yang mampu menjadi imam lebih memilih menjadi imam, dan jika tidak, mereka dianjurkan untuk menjadi muadzin.

Betapa mulia para muadzin ini. Mereka terjaga dan bangun lebih awal untuk membangunkan kaum Muslimin. Jika pun sebagian mereka ada yang mendapat imbalan duniawi, sungguh derajat akhirat lebih mulia dari segala takaran dunia.
Sebagai penutup, amat penting kiranya bagi calon mertua untuk menyeleksi calon menantu laki-lakinya kelak. Jika ia bisa mengumandang adzan, letakkan pada posisi dipertimbangkan. Andai terbiasa adzan, jangan segan untuk memilihnya. Dan jika tidak pernah adzan dengan alasan sibuk bekerja, pertimbangkanlah baik-baik.
Sebab adzan adalah dakwah yang paling mudah.

Sumber : BersamaDakwah
http://www.tokoherbal24.com/