Berapa jumlah penghasilan Anda saat ini? Tidak perlu dijawab. Sebab, berapa pun penghasilan Anda, bila tidak diatur dengan baik pastilah tidak akan pernah cukup.
Memang, tidak ada cara khusus perencanaan keuangan yang bisa langsung berhasil untuk semua orang. Seperti sebuah diet, kadang Anda perlu melakukan beberapa kali percobaan sebelum menemukan perencanaan keuangan yang paling pas.
1. Lacak dan kenali keuangan Anda
Bagi Anda yang masih merasa pengaturan keuangannya kacau balau atau baru memulai untuk mengatur keuangan, inilah saatnya untuk menyelidiki diri sendiri.
Maksudnya adalah mencari tahu kebiasaan Anda untuk mengalokasikan pendapatan selama sebulan. Coba bandingkan antara pemasukan dan pengeluaran yang Anda lakukan untuk sebulan terakhir.
Biasanya, seseorang menghabiskan pendapatannya pada beberapa hal, yaitu makanan, transportasi, dan rumah. Kemudian sisanya akan dipergunakan untuk membayar cicilan, biaya hiburan atau jalan-jalan, dan berbelanja.
Selanjutnya, hitunglah berapa persentase dari pengeluaran-pengeluaran tersebut. Dengan begitu, Anda akan bisa mengenali mana pengeluaran yang wajib Anda keluarkan setiap bulan, dan pengeluaran yang hanya sekadar tambahan. Syukur-syukur bila ada pengeluaran yang memang Anda alokasikan demi tabungan dan investasi.
2. Bagi 3 anggaran
Setelah berhasil untuk melacak dan mengenali alokasi uang Anda, maka saatnya Anda untuk membuat perencanaan. Mumpung di awal bulan dan Anda baru saja mendapat gaji, cobalah untuk membuat perencanaan anggaran yang sederhana.
Berbekal catatan hasil penyelidikan alokasi uang Anda di poin pertama, Anda akan dengan mudah untuk membuat perencanaan ini. Buatlah alokasi tujuan belanja berdasarkan pembagian pos pengeluaran masing-masing.
Bila ingin melangkah lebih jauh, Anda juga bisa membuat perencanaan anggaran tersebut dalam beberapa bagian. Yaitu perencanaan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah pengeluaran yang akan dikeluarkan per bulan.
Selanjutnya pengeluaran jangka menengah adalah pengeluaran untuk membeli barang yang Anda cicil kurang dari satu tahun, misalnya saat Anda membeli ponsel menggunakan promosi cicilan kartu kredit.
Sedangkan pengeluaran jangka panjang adalah pengeluaran seperti menabung untuk pensiun, membeli mobil, membeli rumah, atau investasi.
3. Sisipkan tujuan masa depan
Poin ini adalah khusus untuk pengeluaran jangka panjang. Sebab, tujuan pengeluaran jangka panjang itulah yang sering dilupakan oleh seseorang.
Pasalnya, banyak orang yang masih menganggap perencanaan keuangan sebagai sebuah hukuman atas buruknya pengaturan keuangan yang dilakukan selama ini. Padahal, dengan adanya perencanaan keuangan jangka panjang, Anda seperti menyisipkan cara untuk meraih tujuan masa depan.
Misalnya Anda ingin membeli sebuah rumah. Karena belum dapat membeli secara tunai, tentu saja Anda ingin mengambilnya dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Disini perencanaan anggaran yang Anda lakukan jangan dianggap sebagai hal yang mengingatkan Anda tidak mampu membayar uang mukanya.
Namun, untuk membantu kemana nantinya uang Anda akan dipakai setiap bulannya. Maksudnya, Anda dapat menyesuaikan pengeluaran dan menabung secara teratur untuk mengumpulkan uang muka yang Anda butuhkan.
4. Tidak cukup, saatnya cari tambahan
Pada waktu yang sama, cobalah pantau pendapatan Anda. Bandingkan pemasukan dengan pengeluaran. Jika hasilnya impas atau bahkan defisit tiap bulannya, berarti tandanya Anda perlu mencari sumber pendapatan tambahan.
Apapun usaha yang dilakukan untuk mengatur keuangan, intinya adalah Anda dituntut agresif mengubah pola pengeluaran. Hal terpenting, Anda juga harus disiplin dengan perencanaan keuangan yang telah Anda buat. (Ndw/Ahm).Liputan6.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar